Assalamualaikum Wr. Wb.. Saya Mutiara.S (무티아라 사니) akan berbagi informasi terupdate dan populer. Karena blog lama tidak aktif ( tiarablueblog7.blogspot.com ) maka akan lanjutkan di blog ini. Sebaiknya gunakan Versi Web. Follow ig @tyara_song
Friday, December 22, 2017
Sifat Golongan Islam, Nasrani, Dan Yahudi Yang Masuk Surga
Sebelum kita bahas sifat golongan islam, nasrani, dan yahudi yang akan masuk surga..
Saya akan memberitahu bahwa sesungguhnya tuhan di dunia ini hanya satu yaitu (allah swt) dan allah swt memerintahkan beberapa nabi/rasul untuk menurunkan kitab kitab suci secara bertahap sampai akhirnya kitab terakhir yaitu Al-quran dan nabi terakhir yaitu Muhammad saw.
Kenapa banyak orang non muslim yang percaya dengan agamanya karena doa doa mereka terkabulkan walau tuhan mereka bukanlah allah swt. Karena allah swt telah berfirman bahwa siapapun yang memohon doa maka ia akan mengabulkannya siapapun dia. Bagaimana pun mereka (non muslim) yang sungguh beriman kepada kitab dan menaati perintah tuhannya tetap saja mereka kafir dan tidak bisa masuk surga. Sama seperti kita sedang UN (ujian nasional) bila kita hanya mendapatkan nilai yang memuaskan dalam 3 pelajaran saja dan 1 pelajarannya itu tidak memuaskan maka tetap ia tidak lulus. Bila dia baik hati terhadap sesama, menaati perintah yang ada di kitabnya, tetapi ia tidak beriman kepada tuhan yang sesungguhnya sungguh ia tidak lulus untuk masuk surga. Hanya orang orang beruntung yang mendapat hidayah dari allah swt.
Padahal sesungguhnya ahli kitab, jin, setan, iblis pun tahu kebenaran bahwa tuhan didunia ini hanya satu yaitu allah swt. Karena agama islam sungguh sempurna dan indah. Kitab al-quran bisa menyelesaikan masalah di duniawi dan menjelaskan yang akan terjadi begitu nyata adanya.
Sebenarnya yang akan masuk surga ialah pengikut nabi muhammad yang masih setia (ahlusunah waljamaah).
Baiklah ini berikut penjelasannya...
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya
(salafush sholih) inilah yang selamat dari
neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya, “Yahudi telah
terpecah menjadi 71 golongan; satu
golongan masuk surga, 70 golongan masuk
neraka. Nashrani terpecah menjadi 72
golongan; satu golongan masuk surga, 71
golongan masuk neraka. Demi Dzat yang
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,
umatku akan terpecah menjadi 73 golongan;
satu golongan masuk surga dan 72 golongan
masuk neraka. Ada sahabat yang
bertanya,’Wahai Rasulullah! Siapa mereka
yang masuk surga itu?’ Beliau menjawab,
‘Mereka adalah Al-Jama’ah‘.” (HR. Ibnu
Majah, Abu Daud, dishahihkan Syaikh Al
Albani). Dalam riwayat lain para sahabat
bertanya,’Siapakah mereka wahai
Rasulullah?‘ Beliau menjawab,‘Orang yang
mengikuti jalan hidupku dan para
sahabatku.‘ (HR. Tirmidzi).
Apa benar Yahudi & Nasrani juga ada yang
masuk surga? Bukankah selain agama islam
itu akan masuk neraka, bahkan juga tidak di
hisab? Lalu Yahudi & Nasrani yang seperti
apa yang dapat masuk surga?
Al baqoroh 62 Untuk mendapatkan pemahaman yang
memadai tentang makna dan maksud ayat,
kita perlu mengetahui sebab turun dari
ayat tersebut. Karena itu, wajar jika Ibnu
Katsir mengawali penjelasan ayat tersebut
dengan menyebutkan sebab turun ayat
tersebut. Yakni suatu ketika seorang
shahabat -Salman al-Farisi- berdialog
dengan Nabi saw. mengenai teman-
temannya dari golongan non Islam yang
mereka itu melakukan shalat, puasa dan
juga mempercayai tentang kenabian
Muhammad. Singkat cerita, Rasulullah
menanggapi pembicaraan Salman tersebut
dengan jawaban bahwa mereka akan
masuk neraka. Mendengar jawaban
tersebut Salman merasa berat. Kemudian
turunlah ayat tersebut.
Lalu mengapa ayat di atas menjelaskan
bahwa mereka akan masuk surga? Yang
dimaksud orang Yahudi, Nashrani dan
Shabi’in tersebut masuk surga adalah jika
orang Yahudi mengikuti ajaran nabi Musa
dan ketika datang risalah Nabi Isa mereka
meninggalkan ajaran Musa dan mengikuti
ajaran Nabi Isa. Selanjutnya demikian
pula bagi kalangan Nashrani akan masuk
surga jika mereka mengikuti ajaran nabi
Musa, hingga ketika telah datang risalah
Nabi Muhammad mereka meninggalkan
risalah Nabi Isa untuk selanjutnya
mengikuti Risalah Nabi Muhammad. Jika
orang Yahudi yang ketika datang Risalah
Nabi Isa tidak mau mengikutinya, mereka
akan masuk neraka. Demikian pula jika
kaum Nabi Isa ketika telah datang risalah
Nabi Muhammad masih berpegang pada
risalah Isa dan tidak mau mengikuti
ajaran Rasulullah, masuk nerakalah
mereka. Dari penjelasan tersebut tampak
bahwa orang-orang Yahudi, Nashrani, dan
kaum Shabi’in yang masuk surga adalah
mereka yang konsisten dengan ajaran
tauhid, dan setelah datang risalah nabi
berikutnya mereka meninggalkan risalah
nabi sebelumnya untuk kemudian
mengikuti risalah Nabi selanjutnya.
Dengan demikian konskwensinya, mereka
yang mengikuti risalah Nabi Muhammad
sajalah yang akan masuk surga, karena
mereka telah berislam, telah berserah diri
dengan apa yang datang dari Allah. Jika
tidak, maka predikat kafir akan selalu
melekat pada diri mereka, sebagaimana
dijelaskan dalam ayat al-Qur’an yang lain
(al-Maidah ayat 72-73), yang menjelaskan
bahwa orang yang meyakini Isa al-Masih
sebagai Tuhan, serta meyakini bahwa
Tuhan itu Trinitas adalah kafir.
"Tiap-tiap orang yang telah mendengar
kenabianku baik Nashrani atau Yahudi
kemudian bila ia mati tidak masuk Islam,
niscaya ia ahli neraka," (HR. Muslim)....
Yahudi yang masuk surga adalah mereka
yang berpegang teguh pada taurat dan ajaran
nabi Musa dan beramal kebaikan Sampai
datangnya kenabian Isa As kemudian
mengikuti ajaran Isa As.....
Umat nabi Isa yang masuk surga adalah mereka yang berpegang teguh pada Injil(Bukan bible) dan ajaran nabi Isa dengan benar dan beramal kebaikan sampai datang kenabian Muhammad
saw dan mengikuti ajaran nabi Muhammad
saw ...
Umat nabi Muhammad saw yang masuk surga adalah yang mengikuti ajaran nabi Muhammad saw lurus dan berpegang teguh pada Alquran dan beramal soleh sampai kiamat...
YAHUDI ,NASRANI,ISLAM TERPECAH
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71
atau 72 golongan, demikian juga orang-orang
Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73
golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu
Sofyan berdiri dan memberikan khutbah dan
dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia
berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan
memberikan khutbah, dalam khutbahnya
beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke
dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk
neraka, (hanya) satu yang masuk surga,
mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan
dari kalangan umatku akan ada golongan
yang mengikuti hawa nafsunya, seperti anjing
mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu
tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat
nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali
semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan
Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa
Rasulullah Saw bersabda:
"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan,
satu golongan di surga dan 70 golongan di
neraka. Dan Nashara telah berpecah belah
menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka
dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa
Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku
ini pasti akan berpecah belah menjadi 73
golongan, satu golongan di surga dan 72
golongan di neraka." Lalu beliau ditanya:
"Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau
menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu
Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw bersabda:
“Orang-orang Bani Israil akan terpecah
menjadi 71 golongan dan umatku akan
terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya
akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-
Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah
sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku
sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk
Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang
mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah
yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab:
” Yang satu itu ialah orang yang berpegang
sebagai peganganku dan pegangan sahabat-
sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw bersabda :
“Umatku akan menyerupai Bani Israil
selangkah demi selangkah. Bahkan jika
seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya
secara terang-terangan, seseorang dari
umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani
Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku
akan terpecah menjadi 73 golongan,
seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu
yang masuk surga.” Kami (para shahabat)
bertanya, “Yang mana yang selamat ?”
Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku
dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Saw bersabda:
“Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71
golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun
demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73
golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi
Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di
tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak
73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang
lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat:
“Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya
Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah
wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam
masalah agamanya terbagi menjadi 72
golongan dan dari umat ini (Islam) akan
terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya
masuk neraka, satu golongan yang akan
masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-
Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang
mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing
mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu
tidak menyisakan anggota tubuh, daging,
pembuluh darah, maupun tulang kecuali
semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang
Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti
apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam
Ahmad.
Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan
besar yaitu:
1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang
mengagungkan akal pikiran dan bersifat
filosofis, aliran ini dicetuskan oleh Washil bin
Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan
Al Basri.
# Mu ’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
Tauhid. Mereka berpendapat :
Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
al-Qur'an ialah makhluk.
Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata
manusia. Yang terjangkau mata manusia
bukanlah Ia.
Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa
Allah SWT akan memberi imbalan pada
manusia sesuai perbuatannya.
Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah
takkan ingkar janji: memberi pahala pada
muslimin yang baik dan memberi siksa pada
muslimin yang jahat.
Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil
bin Atha yang membuatnya berpisah dari
gurunya, bahwa mukmin berdosa besar,
statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni
fasik.
Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi
munkar (mencegah perbuatan yang tercela).
Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/
fikih.
Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah
qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah
yang menciptakan perbuatannya. Manusia
dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia
sendirilah yang menciptakannya.
Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20
golongan.
2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agung
kan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui
khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah
Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan
Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum
ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang
pendeta yahudi dari Yaman yang masuk
islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak
mendapat perhatian dari khalifah dan umat
islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel.
Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan
dan yang paling parah adalah Syi'ah
Sabi'iyah.
3. Khawarij, yaitu kaum yang sangat
membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka
mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa
orang yang melakukan dosa besar maka di
anggap kafir. Golongan Khawarij Pecah
menjadi 20 golongan.
4. Murjiah.
Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin
cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah”
saja dan ini terbantah dengan pernyataan
hadits bahwa dia harus mencari dengan hal
itu wajah Allah, dan orang yang mencari
tentunya melakukan segala sarananya dan
konsekuensi-konsekuensi pencariannya
sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari
dan tidak cukup hanya mengucapkan saja.
Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup
mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah
itu dia berbuat amal apa saja tidak akan
mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas
bertentangan dengan hadits “dia mencari
dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah
bentuk kesesatan al-murji’ah.
Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini
bahwa seorang yang melakukan dosa-dosa
besar kekal didalam api neraka, dan ini
terbantah dengan sabda Rasulullah
“sesungguhnya Allah mengharamkan atas api
neraka orang yang mengucapkan
Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah bahwasanya pengharaman api
neraka membakar orang-orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah” itu ada dua,
pertama pengharaman secara mutlak dan ini
bagi orang yang mengucapkan “Laailahaillall
ah” dengan mendatangkan seluruh syarat-
syaratnya, konsekuensi-konsekuensinya dan
kandungan-kendungannya sehingga dia
terlepas dari syirik besar, syirik kecil dan
perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun
dia terjatuh kepada perbuatan dosa maka dia
bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya,
maka orang yang sempurna tauhidnya seperti
ini diharamkan api neraka untuk
membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak
disentuh oleh api neraka sama sekali.
Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman
yang tidak mutlak dan bersifat kurang, yang
dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal
didalam api neraka, ini bagi orang-orang
yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh
kedalam syirik kecil atau dosa-dosa besar
yang dia terus menerus didalamnya, maka
orang yang demikian ini diharamkan atas api
neraka untuk membakarnya dalam jangka
waktu yang kekal selama dia belum
mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh
karena itu pendapat al-mu’tazilah dan al-
khawarij yang menyatakan bahwa pelaku
dosa besar kekal didalam api neraka, ini
adalah pendapat yang bertentangan dengan
sunnah Rasulullah.
Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini
kecuali “Laailahaillallah”.
Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah
dengan menggunakan sifat Allah dan nama-
Nya, secara khusus memanggil Allah dengan
uluhiyah-Nya, meminta dan berdoa kepada
Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.
“Laailahaillallah” merupakan dzikir dan doa,
disebut dengan doa karena orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah”
mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai
kepada surga-Nya.
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.
5. Najariyah, Kaum yang menyatakan
perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu
dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat
Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah
menjadi 3 golongan.
6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat
bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya
apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat
semata-mata Allah yang melakukan.
Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1
golongan.
7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang
menserupakan pencipta yaitu Allah dengan
manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di
kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah
pecah menjadi 1 golongan.
Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli
Sunah Wal Jama'ah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik..